“Diamlah dan ketahuilah bahwa Akulah Allah! Akulah yang ditinggikan diantara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!”
Mazmur 46:11
Apa ekspektasi yang muncul ketika firman Tuhan berkata: “Diamlah dan ketahuilah bahwa Akula Allah!” Mungkin terpikir untuk diam dan melepaskan sejenak ketegangan dan ketakutan. Tidak dapat dipungkiri, bahwa keseharian dunia kita tidak terlepas dari kesibukan yang penting dan menuntut banyak hal bahkan ketegangan relasi juga termasuk di dalamnya, hingga dapat menyeret diri ke dalam kehawatiran serta ketakutan. Namun ayat ini membelokkan perhatian kita dari seluruh “gejolak” itu kepada satu perenungan bahwa keyakinan dan kekonsistenan yang dianugerahkan kepada kita, adalah semata-mata oleh karena Tuhan hadir di dalam keseharian kita.
Ketika firman “Akulah Allah” dihadirkan kepada umat Tuhan, mereka bukan ada di dalam keadaan bahagia atau tenang saja; digambarkan peristiwa terdapat bumi bergerak-gerak, gunung-gunung berguncang, laut berbuih airnya (ayat 3), bangsa-bangsa ribut, kerajaan-kerjaan guncang (ayat 7), adanya peperangan (ayat 10). Sehingga di dalam seluruh “gejolak” itu justru kehadiran Tuhan satu-satunya yang membuat kita tidak dilemahkan oleh ketakutan maupun kekhawatiran diri. Maka mari menjadikan firman Tuhan dan doa sebagai prioritas utama supaya kita menyadari kehadiran Tuhan melalui firman dan hati yang berdoa kepada-Nya setiap hari.
-Lo-