Renungan Harian 03 Juli 2024

Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.

Galatia 1:9  

Di zaman ini, kita berhadapan dengan berbagai versi Injil. Celakanya, kita tidak lagi heran terhadap penyimpangan Injil. Hal demikian sudah dianggap lumrah dan pamornya juga tidak sedikit. Anak-anak muda memilih varian injil yang mereka sukai. Injil bukan lagi menjadi prinsip utama hidup mereka, melainkan pengisi kebutuhan.

Paulus teramat heran terhadap Injil yang palsu yang merajalela di kalangan jemaat Galatia. Mereka bukan hanya membiarkan ajaran palsu itu menyebar; mereka bukan hanya bersikap cuek terhadap hal tersebut. Parahnya, mereka justru lekas berbalik dari Injil yang sejati kepada injil yang palsu itu. Mereka berbalik dari Dia yang memanggil mereka untuk berbagian dalam hak istimewa, diabaikan begitu saja. Sikap Paulus ini bukanlah seperti orang yang temperamen dan tidak bisa menahan emosi, tetapi dengan lantang, ia menyatakan kebenaran karena ia melihat urgensi situasi yang ada.

Saudara, sampai kapan kita akan terus terdiam dalam kenyamanan dan kelimpahan firman sementara mengabaikan situasi yang terjadi? Sadarkah kita bahwa kita sedang melakukan ‘dosa pasif’ ketika kita membiarkan saudara kita terjatuh? Mari kita berperang untuk zaman ini agar segera kembali kepada Sang Kebenaran.

-AA-