Renungan Harian 09 Juli 2024

“Sebab aku yakin bahwa baik maut maupun hidup, baik malaikat-malaikat maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Roma 8:38-39  

Kedua ayat ini sering disalahpahami. Ada yang menafsirkan bahwa kasih Allah nyata ketika seorang Kristen hidup kaya raya dan tidak mengalami kesusahan. Yang lain menafsirkan dengan gaya antinomian. Mereka mengajarkan bahwa walaupun seorang Kristen hidup dalam dosa apapun, Tuhan tetap mengasihi mereka, sehingga pertobatan tidak diperlukan. Berlawanan dengan kedua tafsiran tersebut, surat Roma dituliskan kepada orang-orang Kristen yang menderita penganiayaan karena percaya kepada Kristus dan kekudusan hidup mereka yang sangat berbeda dengan masyarakat sekitarnya. Paulus menghibur mereka dengan menyatakan bahwa semua pengikut Kristus akan tetap merasakan kasih Allah dalam kondisi seburuk apapun karena Tuhan tidak akan meninggalkan mereka.

Apakah kita memiliki pengharapan akan kasih Allah yang salah seperti kedua penafsiran pertama? Atau sudahkah kita memiliki keyakinan akan kasih Allah seperti maksud Paulus?

-hes-