Renungan Harian 15 Agustus 2024

“Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum taurat.  

Roma 3:27-28      

Paulus menentang orang Yahudi yang bermegah dalam kepemilikannya terhadap hukum Taurat. Bagi Paulus itu tidak ada gunanya. Sebab, Paulus sadar, Taurat tidak dapat menolongnya, karena Taurat menuntut kesempurnaan, sementara di dalam dunia ini tidak ada yang sanggup mengerjakannya dengan sempurna

Kesempurnaan yang dituntut menurut Paulus adalah bukan yang memilik tetapi yang melakukan Taurat; bukan yang bersunat lahiriah, tetapi yang bersunat batiniah (Rom 2:12-29). Namun, kelakukan orang Yahudi, termasuk diri Paulus yang lama adalah sebaliknya, mereka menganggap bahwa dengan pertolongan Taurat mereka dapat membela diri di hadapan Allah berdasarkan jasa-jasa sendiri. Bukan berarti Taurat tidak baik, Taurat sangat baik, sebab TUHAN sendiri yang memberikannya. Hal yang baik ini, akan membawa perkenanan kepada Allah jika dilakukan berdasarkan iman. Iman menjadi titik berangkan suatu ketaatan terhadap hukum Allah. Iman bahwa Allah berkenan menolong orang berdosa di dalam Yesus Kristus. Orang berdosa yang tidak sanggup menyelamatkan dirinya kecuali jika Allah dalam Yesus Kristus memulihkannya.

-sn-