Renungan Harian 3 September 2024

“Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.”

Roma 1:18

Allah tidak pernah main-main dengan dosa. Bukan hanya Allah dalam narasi PL yang menyatakan Diri sebagai Allah yang menuntut ketaatan kepada kebenaran, juga dalam narasi PB Allah Tritunggal adalah Allah menuntut ketaatan kepada kebenaran. Kedatangan Tuhan Yesus pun menyatakan Allah yang menginginkan ketaatan. Menyadari akan ketidaksanggupan seluruh umat manusia, Paulus dalam ayat sebelumnya menuliskan rasa syukurnya dan keyakinannya penuh kepada Injil yakni pengharapan kepada keberkenanan Allah semata-mata melalui ketaatan Kristus yang sempurna.

Bagaimana selanjutnya, apakah Allah kemudian menjadi Allah yang tidak peduli kepada ketaatan karena sudah terpenuhi di dalam Yesus Kristus? Sebagai orang Kristen kita sudah hafal betul jawabannya yakni “tidak”, melalui rasul-rasul kita diajarkan Allah terlebih menginginkannya. Sebagai anak-anak Allah yang dibenarkan oleh ketaatan Kristus, kita diminta meneladaninya. Ibadah yang sejati kita bukanlah seberapa megah liturginya, seberapa keras kita bernyanyi lagu-lagu rohani, tetapi seberapa keras upaya kita untuk mempersembahkan hidup/diri kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan di hadapan Allah (Roma 12:1); yakni terus menerus memaksa diri mentaati kebenaran Allah. Jadi, Allah di PB bukan hanya memberi pembenaran pada umat-Nya, tetapi menginginkan kebenaran dari umat yang dibenarkan-Nya.

-sn-