Tetapi kata Saul: “Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu.”
1 Sam 15:30
Saul telah melakukan kesalahan besar karena kompromi terhadap perintah Tuhan(15:1-23). Dia melakukan dosa besar itu karena dia lebih takut dan mendengarkan suara mayoritas rakyatnya(15:24). Sebagai akibatnya, Tuhan menjadi marah dan telah menolak dia sebagai raja(15:25-29). Tetapi yang menyedihkan, dalam negosiasinya dengan Samuel, Saul tetap melihat pengakuan manusia yaitu para tua-tua dan orang Israel sebagai hal yang sangat penting, bahkan hal tersebut seperti menjadi sebuah syarat baginya untuk mau sujud menyebah kepada Tuhan, sesuatu yang memang sudah seharusnya dia lakukan tanpa syarat apapun, apalagi dia telah melakukan kesalahan pada Tuhan. Saul menempatkan pengakuan manusia di atas rasa hormat dan cintanya kepada Tuhan yang telah begitu baik memberikan posisi raja kepadanya. Sebagai Kristen, apakah karya Kristus yang sudah menebus kita betul-betul membuat kita menempatkan Kristus di atas segalanya? Atau masih seperti Saul yang lebih memperhatikan pendapat manusia dibandingkan kehendak Tuhan?
-hes-