Kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Kata Petrus kepadanya: “Katakanlah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?” Jawab perempuan itu: “Betul sekian.”
Kis 5:7-8
Safira, istri Ananias belum mengetahui apa yang terjadi dengan suaminya. Mereka berada di tempat yang terpisah dalam 2 kejadian berbeda. Mungkin karena Ananias belum kembali ke rumah, Safira menyusul suaminya. 3 jam setelah kematian Ananias, Safira datang menemui rasul yang dijumpai suaminya. Safira tidak tahu kalau mayat suaminya sedang dalam perjalanan ke luar kota untuk dikuburkan.
Ketika rasul melihat Safira, rasul segera bertanya kepada Safira tentang nilai tanah yang mereka jual. Angka diberikan rasul, sesuai jumlah persembahan Ananias. Safira mengkonfirmasi. Artinya, bahwa sepasang suami istri ini sudah sama-sama sepakat. Respon Safira menggambarkan komitmennya terhadap skema yang telah dibuat bersama suaminya. Jawaban Safira menunjukkan karakternya yang percaya diri. Dia berpikir semua rencana mereka berjalan dengan mulus. Mengapa? Karena dia belum mengetahui apa yang telah terjadi dengan suaminya.
Mungkin karakter seperti perempuan ini sering kita perankan dalam kehidupan rohani kita. Kita berpikir orang lain tidak mengetahui tindak tanduk kita. Kita berpikir tidak ada yang tahu dengan tipu daya yang sedang kita perankan. Ternyata kita salah dan keliru. Kenapa? Karena terlalu mudah bagi Tuhan untuk mengungkapkan kepada publik siapa kita sebenarnya. Tuhan mengetahui pikiran-pikiran manusia berdosa.
-es-