Renungan Harian 14 Juni 2024

“Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang yang bijak dipelihara oleh bibirnya.”

Amsal 14:3

Kita mungkin pernah mendengar pepatah yang berbunyi, “mulutmu, harimaumu.” Satu kebenaran umum yang memberitahukan kepada kita betapa bahayanya ucapan kita. Pada konteks sekarang, lebih luas lagi, bukan hanya “mulutmu, harimaumu”, tetapi “jempolmu, harimaumu.” Apa yang kita ungkapkan lewat mulut atau lewat tulisan tanpa kewaspadaan akan mendatangkan celaka untuk kita sendiri. Amsal pun berkali-kali memberitahukan bagaimana orang dapat hidup dengan bijaksana, salah satunya adalah berwaspada pada ucapannya. Bagaimana dia akan hidup di dunia ini, di tengah-tengah masyarakat adalah ketika dia berjaga-jaga pada pintu bibirnya.

Bagaimana kita mewaspadai bibir kita sehingga kita dapat memelihara hidup bermasyarakat? Salah satu peringatannya yang perlu kita perhatikan mungkin berkaitan dengan teguran Tuhan Yesus yang memperingatkan orang Farisi bahwa apa yang najis bukan yang masuk ke perut kita, tetapi apa yang keluar dari hati kita itulah yang menajiskan kita. Hati ini menjadi kunci dalam kita berjaga-jaga. Hati yang bagaimana yang seharusnya? Yakni hati yang takut akan Tuhan (Amsal 14:33). Takut akan Tuhan yang benar hanya kita peroleh kalau kita mengenal Tuhan dengan benar pula. Oleh karena itu marilah kita berjaga-jaga dengan terus mendorong diri mengenal Tuhan dengan benar.

-sn-