“Inilah perintah-Ku kepadamu: kasihilah seorang akan yang lain.
Yohanes 15:17
Saling mengasihi atau mengasihi sesama adalah tindakan yang sangat asing bagi orang berdosa. Zaman ini kita lebih sering mendengar kampanye “sayangi dirimu”, baik dalam iklan-iklan komersil demi tujuan peningkatan penjualan produk atau oleh para influencer demi mendapat perhatian untuk peningkatan jumlah followers.
Mengasihi orang lain menjadi asing sekali, terlebih lagi, perintah perintah saling mengasihi ini berdasarkan standar Tuhan Yesus bukan standar dunia. Dimana untuk mengasihi manusia berdosa , Tuhan Yesus bukan hanya menyembuhkan, mengajar, mendoakan, namun memberikan nyawa-Nya bagi orang-orang berdosa yang disebut-Nya “sahabat-sahabat-Ku”.
Paulus mengatakan, bagi orang baik atau orang benar, mungkin ada orang yang mau mati, tetapi Tuhan Yesus mati bagi kita orang berdosa yang tidak baik dan tidak benar (Roma 5: 7-10). Inilah standar dalam perintah saling mengasihi. Saling mengasihi menuntut kita menyangkal diri sedemikian rupa, berbeda dari ide “sayangi dirimu” yang menuntut orang lain memenuhi seluruh ego diri sedemikian rupa.
Jika demikian bagaimana kita bisa mengasihi sesama? Dengan kita mengingat bahwa kita sudah terlebih dahulu dikasihi secara tidak tanggung-tanggung yakni dengan kasih yang terbesar dari Tuhan Yesus yakni pengorbanan-Nya untuk kita demi menyediakan pengampunan bagi dosa-dosa kita.
-sn-