Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu–sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai–
Yosua 3:15
Dalam kondisi normal, sungai Yordan bukanlah sungai yang lebar, tetapi sungai tersebut cukup panjang dan arusnya sangat deras. Dalam kondisi biasa, kedalaman sungai Yordan hanya sekitar 1 meter, tetapi pada saat musim menuai (saat Yosua dan orang Israel menyeberang), sungai Yordan mengalami pasang dan kedalamannya bisa mencapai 3 meter, dan lebarnya bisa berkali-kali lipat dari kondisi biasa.
Bagi manusia, waktu yang Tuhan pilih untuk menyeberang adalah waktu yang tidak tepat. Menurut perhitungan manusia seharusnya umat Israel menyeberang sungai Yordan pada kondisi biasa saja, jika dalam kondisi pasang, maka resiko gagal untuk menyeberang akan semakin besar. Tetapi Tuhan sengaja menetapkan waktu tersebut untuk bangsa Israel menyeberang. Tuhan mau menunjukkan kuasa-Nya dan menunjukkan bahwa tidak ada kesulitan apapun yang dapat menghalangi kehendak Tuhan untuk terlaksana.
Dalam kehidupan orang percaya terkadang juga ada ‘sungai Yordan yang meluap’ yang Tuhan minta untuk kita seberangi. Marilah kita taat kepada-Nya, dengan tidak mengandalkan kekuatan diri dan terus bersandar kepada-Nya, kita terus melangkah sesuai pimpinan Tuhan.
-kri-