Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? — apakah yang harus kujawab kepada mereka?” Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”
Keluaran 3:13-14
Allah kita adalah Allah yang bersedia untuk dikenal. Hal ini terjadi juga dalam panggilan pelayanan Musa. Musa bertanya agar ia memiliki keyakinan yang teguh kepada Allah yang telah mengutusnya untuk membebaskan umat Allah di tanah Mesir. Hal ini tidak terlepas dari kehidupan politeis Musa di tanah Mesir. Selama di tanah Mesir, Musa sering melihat orang-orang Mesir menyembah patung allah-allah yang tidak bersedia menyatakan atau mengenalkan diri kepada orang yang menyembah. Hal ini berbeda dengan Allah orang Israel. Allah orang Israel justru bersedia mengenalkan diri kepada orang yang ingin dipakai-Nya. Pertanyaan yang perlu di renungan adalah apakah kita mengenal Allah yang menyatakan diri kepada Musa atau masih ada allah lain yang masih kita sembah?
-ar-