“Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; …. Akulah gembala yang baik dan aku mengenal domba-dombaKu dan domba-dombaKu mengenal Aku….”
Yohanes 10:11&14
Domba senantiasa hidup bersama kawanannya. Biasanya ada satu atau beberapa gembala yang akan menjaga sekawanan domba. Hewan buas seperti serigala, dapat mengambil kesempatan memangsa salah satu domba yang sedang sendirian karena ia tersesat. Gembala yang baik akan mencari domba tersesat itu dan menyelamatkannya.
Tuhan Yesus berkata bahwa Ia adalah Gembala yang baik. Kita yang percaya kepada-Nya adalah domba-dombaNya. Ia rela memberikan nyawa-Nya bagi kita. Seperti seorang gembala yang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan satu domba tersesat dimana binatang buas siap menerkamnya.
Itulah karya keselamatan Tuhan Yesus bagi kita disaat Ia mati disalib. Ia disalib bukan karena Ia berdosa, tapi karena kita yang berdosa. Maut menerkan kita. Namun dari kematian-Nya, Tuhan Yesus bangkit. Ia menang melawan maut, sehingga kita yang diselamatkan-Nya juga bebas dari maut. Kita hidup bersama-Nya, tidak lagi mati diterkam maut.
Menjadi domba Gembala Agung yang baik adalah anugerah terbesar bagi kita. Mari berefleksi, apakah kita sudah menjadi domba milik Gembala Agung yang baik itu? Jika ya, maka kita harus mengenal Dia seperti Ia mengenal kita. Hiduplah dekat dengan-Nya. Miliki relasi yang indah dengan-Nya.
-ing-