Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati.
Yakobus 1:17
Banyak orang berkata: “Saya beriman, Tuhan pasti memenuhi kebutuhan saya, Tuhan pasti menyembuhkan saya.” Memang betul Tuhan akan memperhatikan kebutuhan anak-anak-Nya, namun bukan berarti kita boleh berdiam diri, tidak melakukan apa-apa dengan berasumsi Tuhan pasti akan memenuhi segala kebutuhan kita pada waktu-Nya. Dari sejak Adam dan Hawa diletakkan di Taman Eden, Tuhan sudah memerintahkan mereka untuk bekerja, bukan hanya bermalas-malasan, meskipun semua buah sudah disediakan di Taman Eden untuk mereka makan. Burung-burung di udara pun Tuhan pelihara dan memberikan makanan kepada mereka, namun burung-burung itupun harus ‘bekerja’ mencari makanannya, bukan hanya berdiam saja dan Tuhan menyuapinya.
Sudahkah kita melakukan perintah Tuhan? Sudahkah kita memiliki persekutuan yang indah dengan Tuhan? Sudahkah kita mengutamakan Tuhan dalam hidup kita? Jika semua itu belum kita lakukan, bagaimana mungkin kita bisa merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita? Kita hanya memiliki iman yang mati bukan iman yang hidup.
-har-