Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.”
Luk 2:12
Inilah “tanda”-nya bagimu. Allah memberikan tanda kepada para gembala untuk melihat Sang Raja, Sang Juruselamat, utusan Allah yang hadir di dunia. Namun, betapa sayang, tanda itu sama sekali sulit dihubungkan dengan peristiwa yang begitu agung, begitu besar, begitu sakral dan dahsyat, yaitu kelahiran Anak Allah. Tanda itu adalah bayi yang lemah, dibaringkan di palungan, dan dibungkus dengan kain lampin. Sama sekali jauh dari tanda yang cocok dan masuk akal tentang kelahiran Anak Allah.
Terkadang kita terlalu pandai dan terlalu hebat berlogika, mencocokkan apa yang katanya “masuk akal” dan menyatakan suatu kebenaran yang sebenarnya tidak cocok dengan Kebenaran asli. Allah seringkali memberikan kepada kita satu “tanda” untuk kita belajar rendah hati, belajar mau mengerti cara kerja Tuhan, dan mau belajar berpikir melepaskan kepandaian dan kehebatan kita yang bodoh di hadapan-Nya.
Allah menghadirkan Anak-Nya dengan cara yang sama sekali keluar dari nalar manusia berdosa. Allah memiliki cara yang jauh lebih anggun dan agung yang menghadirkan Anak-Nya yang agung di dalam kehinaan.
-ss-