Renungan Harian 30 Juli 2024

Maka berkatalah Ia kepada mereka: “Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah disini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!” (24) Dan kata-Nya lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.

Lukas 4:23-24       

Hal ketiga yang bisa dipelajari dari perkataan Tuhan Yesus ini adalah sulitnya seseorang di terima oleh lingkungan sendiri. Makin orang mengenal kita dengan baik, makin sulit kita dihargai oleh orang itu.

Ada asumsi kalau kita kenal baik, maka ia akan lebihmenghargai kita. Asumsi ini tidak sepenuhnya benar, karena orang lebih mudah akan melihat kelemahan kita ketimbang keunggulan kita. Semakin kita dekat dengan orang, semakin banyak kelemahan kita akan terlihat olehnya.

Kecuali engkau begitu dahsyatnya unggul di dalam banyak hal, dan banyak berlaku munafik, maka engkau akan mudah dilihat segala kelemahannya. Manusia sulit melihat keunggulan orang, kecuali ia jatuh cinta kepada orang itu. Maka, berita kenabian yang seringkali tidak sejalan dengan keinginan manusia, menjadikan sang nabi makin tidak mudah dicintai oleh orang secara umum.

Siapkah kita ditolak oleh orang sekeliling kita? Apakah hal itu akan mematahkan semangat kita untuk berbuat baik dan menjadi berkat untuk mereka? Atau sebaliknya, seperti Tuhan Yesus, Ia semakin menunjukkan Kebajikan-Nya dan menjadi berkat bagi banyak orang

-ss-