Renungan Harian 31 Juli 2024

“maka Aku menasihati engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumaskan matamu, supaya engkau dapat melihat.

Wahyu 3:18   

Teguran dan nasehat yang keras diberikan kepada jemaat di Laodikia. Tuhan mengibaratkan mereka sebagai air yang suam-suam kuku. Dalam konteks pada masa itu, air suam-suam kuku di daerah itu adalah air dari perpaduan sumber air sejuk yang menyegarkan dan sumber air panas yang menyehatkan yang mengalir di daerah itu. Namun pertemuan dua air itu justru menghasilkan air suam-suam kuku yang beracun.

Air itu tidak mendatangkan manfaat bagi kesehatan manusia, demikian juga kehidupan jemaat Laodikia yang mengecewakan Tuhan, terlebih lagi mereka merasa bahwa mereka baik-baik saja; tidak ada yang perlu untuk dipertobatkan. Mereka merasa kaya rohani.

Dengan keras Tuhan menegur mereka bahwa mereka miskin, telanjang dan buta. Tuhan meminta mereka membeli dari Tuhan emas, baju dan obat mata atau dengan kata lain “pemurnian” rohani/iman mereka. Membeli berarti ada yang harus dibayar. Petrus mengatakan dalam suratnya, penderitaan adalah pemurnian rohani/iman. Pemurnian ini harus dibayar dengan kerelaan. Dengan demikian, kita sebagai orang yang ditebus dapat kembali menikmati kelimpahan hidup rohani dari Tuhan; menikmati kemuliaan-Nya, dan sanggup melihat kehendak-Nya.

-sn-